Jumat, 08 Januari 2016

Nasehat Sayidina Ali bin Abi Thalib

Berikut 10 nasehat yang disampaikan oleh Sayidina Ali bin Abi Thalib karramallahu wajhah:
  1. Dosa terbesar adalah 'Ketakutan'.
  2. Rekreasi terbaik adalah 'Bekerja'.
  3. Musibah terbesar adalah 'Keputusasaan'.
  4. Keberanian terbesar adalah 'Kesabaran'.
  5. Guru terbaik adalah 'Pengalaman'.
  6. Misteri terbesar adalah 'Kematian'.
  7. Kehormatan terbesar adalah 'Kesetiaan'.
  8. Karunia terbesar adalah 'Anak yang shalih'.
  9. Sumbangan terbesar adalah 'Partisipasi'.
  10. Modal terbesar adalah 'Kemandirian'.
Semoga bermanfaat.

Kamis, 07 Januari 2016

KH. Ma'ruf Amin; Mari Kuatkan Akidah Aswaja Kita

KH. Ma'ruf Amin (Rois 'Am PBNU 2015-2020); Cicit Syekh Nawawi bin Umar al-Bantani
Rois ‘Am dan Ketua Umum PBNU 2015-2020 sudah terlantik pada Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama di Jombang, 16-20 Syawal 1436 H, bertepatan dengan 1-5 Agustus 2015 M. Lalu bagaimana langkah NU ke depan? Sejauh mana kiprah NU kepada masyarakat? Dan apa saja tantang-tantangan yang dihadapi NU? KH. Ma’ruf Amin, Rois ‘Am PBNU 2015-2020, menjawab hal itu dengan sangat bijak saat diwawancarai oleh salah satu kontributor Sidogiri Media yang diutus untuk mengikuti acara Muktamar NU, Abdulloh Rifqi Mr pada hari Selasa, 4 Agustus 2015 di Media Center Muktamar NU. Berikut hasil wawancara dengan cicit Syekh Nawawi Banten itu:

Kiai mendapat amanat menjadi Rois ‘Am PBNU, bagaimana Kiai menyikapinya?
Saya sadar, besar sekali tanggung jawab yang diberikan kepada saya. Apalagi tantangan ke depan semakin besar dan kompleks. Baik aliran, pikiran, akidah yang menyimpang dan tantangan lainnya baik ekonomi, politik dan sosial budaya, menjadi sesuatu yang sangat berat bagi saya.
Tugas memimpin syuriah pun juga sebenarnya sangat berat. Akan tetapi, karena ini merupakan permintaan ulama yang mendapat mandat dari ulama syuriah seluruh PCNU dan PWNU, maka dengan segala hormat saya terima sebagai bentuk kepatuhan saya kepada ulama.

Bagaimana Kiai melihat Nahdlatul Ulama saat ini?
Saya kira Nahdlatul Ulama saat ini –dengan umur yang sudah berlanjut dan pengalaman yang sangat banyak– sedang mengalami proses-proses interaksi.
Dari segi pemikiran, NU dulu pernah mengalami semacam “sadisme dalam pemikiran. Ketika hal itu terjadi maka diperlukan sebuah upaya untuk mendinamisasi pemikiran NU melalui Muktamar NU di Lampung pada tahun 1992. Pada Muktamar itu, dibuatlah sebuah keputusan tentang Tashwîr al-Fikrah an-Nahdliyah (dinamisasi pemikiran NU).
Dinamisasi itu bisa diartikan sebagai langkah bertendensi (berpegang) pada pendapat (qaul) ulama dan melakukan sesuatu yang tidak pernah dibahas oleh ulama pada zaman dahulu, sehingga hal itu tidak bisa dijawab di dalam konteks kekinian.
Jika hal itu terjadi maka dilakukanlah sebuah upaya, yaitu Istinbâth Manhajî (penggalian dari sumber-sumber Islam). Akan tetapi, waktu itu Istinbâth Manhajî masih belum dirumuskan dan diputuskan.
Ketika dinamisasi itu diterapkan lalu mengakibatkan arus yang terlalu tinggi dan kebablasan sampai-sampai mengarah pada liberalisasi, maka pada waktu Muktamar NU di Surabaya pada tahun 2005, ada sebuah upaya mengembalikan Nahdlatul Ulama kepada rel (landasan) nya. Hal itulah yang dinamakan Tashfiyah al-Fikrah an-Nahdliyah (penjernihan pemikiran NU).
Di dalam Muktamar, banyak sekali kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan. Karena di dalam Muktamar ada pendekatan-pendekatan yang belum dirumuskan, maka Muktamar ini –di dalam komisi Bahtsul Masail– membahas tentang Istinbâth Manhajî. Jadi menggunakan pendekatan-pendekatan hukum seperti Qiyâsî, Ilhâqî, Istishnâ’î, Istihsânî dan Saddu adz-Dzarî’ah. Ini akan menjadi suatu landasan di dalam rangka bagaimana NU ini didasari dengan moderat (tawassuth). Dalam artian, tidak ifrâth dan tafrîth.

Kiprah NU di masyarakat, mengapa belum begitu menggigit?
Di dalam semua bidang, NU sudah melakukan upaya-upaya pemberdayaan, seperti pemberdayaan ekonomi masyarakat dan lain sebagainya. Di dalam pendidikan, saya lihat banyak lembaga-lembaga semacam perguruan tinggi. Di bidang-bidang lain, saya juga melihat banyak sekali kiprah NU yang sudah dirasakan oleh masyarakat.

Ke depan, apa tantangan-tantangan yang dihadapi NU?
Menurut saya, NU ke depan, semakin besar tantangan yang dihadapinya. Mulai dari masalah aliran, pikiran, akidah yang menyimpang dan tantangan lainnya, baik ekonomi, politik dan sosial budaya.

Melihat hal itu, apa ajakan kiai untuk kaum Nahdliyin?
Saya mengajak kepada kaum Nahdliyin untuk bersama-sama membesarkan dan saling menguatkan NU, khususnya kepada pengurus PBNU, supaya bersama-sama untuk bekerja keras sesuai dengan tantangan yang dihadapi.
Saya juga mengajak semua pengurus NU dari ranting sampai pusat untuk bersatu membangun umat. Selain itu, saya meminta NU mengerjakan program-program yang konkret untuk kemajuan dan kebesaran umat Islam.
Ke depan, saya sangat membutuhkan kekuatan dan upaya untuk menguatkan kembali kepemimpinan para ulama dalam kepengurusan NU seperti yang digariskan oleh pendiri NU dan para ulama sepuh lainnya.

Pesan kiai kepada masyarakat?
Saya memohon doa dan dukungan, marilah menyatukan kembali NU yang sudah didirikan oleh ulama sepuh kita. Mari kita bersatu untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab NU ke depan.
Selain itu, mari kuatkan akidah Aswaja kita, hidupkan kembali amaliah an-nahdliyah (amaliah NU) dan tingkatkan harakah ishlâhiyah (gerakan perbaikan), baik dari segi dîniyah (keagamaan) maupun dari segi ijtimâ’iyah (sosial).

Refrensi: Sidogiri Media, Edisi 107 (Dzul Hijah 1436), hal. 66

Rabu, 06 Januari 2016

Shalawat Busyro Lana; Ijazah dari Habib Segaf bin Hasan Baharun (Dalwa)

Rabu (26 Rabiul Awal 1437 | 6 Januari 2016), Pengurus Pondok Pesantren Sidogiri –dalam hal ini, Pengurus Batartama– mengundang Habib Segaf bin Hasan Baharun untuk mengisi acara Kuliah Umum “Metodologi Pembelajaran Efektif”. Acara ini dihadiri oleh anggota Labsoma dan para asatidz Madrasah Miftahul Ulum dari semua tingkatan (Idadiyah, Ibtidaiyah, Tsanawiyah dan Aliyah) yang bertempat di Kantor Sekretariat Lantai III.

Dalam acara tersebut, Habib Segaf menukil dari dawuh Ayahandanya (Habib Hasan Baharun) bahwa ayahandanya pernah berkata kepada Habib Segaf, “Andaikata para guru itu tahu dengan wadzîfah (tugas) yang diembannya dalam mengajar, pastinya mereka tidak akan pernah meninggalkan wadzîfah tersebut.”

Di antara ceramah beliau adalah bahwa di antara landasan kita mengajar adalah ‘khidmah’ kepada syaikh (guru, kiai, ulama), kita jangan melihat guru dari basyariyah (sifat kemanusiaan) nya, melainkan kita harus melihat khushûshiyah (keistimewaan) nya, kehidupan adalah sistem; sistemnya Allah (al-Quran) dan sistemnya Rasulullah (Hadis), guru itu dihormati karena ilmunya Rasulullah, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Di penghujung acara, beliau memberikan ijazah kepada semua Staf Pengajar Madrasah Miftahul Ulum. Ijazah tersebut adalah Shalawat Busyro Lana. Shalawat tersebut diijazahi langsung oleh Nabi Muhammad di dalam mimpi seorang ulama pada hari Asyura tahun kemarin. Berikut shalawatnya:

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَاحِبِ الْبُشْرَى صَلَاةً تُبَشِّرُنَا بِهَا وَأَهْلَنَا وَأَوْلَادَنَا وَجَمِيْعَ مَشَايِخِنَا وَمُعَلِّمِيْنَا وَطَلَبَتَنَا وَطَالِبَاتِنَا مِنْ يَوْمِنَا هَذَا إِلَى يَوْمِ الْآخِرَةِ

Shalawat tersebut dibaca setiap hari setelah Shalat Shubuh (sebelum terbit matahari) sebanyak 41 kali. Di antara keistimewaannya adalah dilapangkan dalam urusan kehidupan di dunia, dimudahkan dalam urusan rezeki, dijauhkan dari musykilât-musykilât (kesulitan-kesulitan) dan lain sebagainya.

Semoga bermanfaat dan selamat mengamalkannya.

Dahsyatnya Dakwah Melalui Media Sosial

  • Fenomena Sosial Media di Dunia Dakwah
Allah berfirman:

وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS. Âli ‘Imrân [3]: 104)

Sosial media adalah hal yang tak dapat kita pungkiri keberadaannya saat ini. Agar dakwah kita dapat berkembang jangkauannya, tentunya harus mengikuti zaman. Facebook, Twitter, Pinterest, Google+ dan Instagram adalah beberapa contoh sosial media yang banyak digunakan oleh para pengguna internet dewasa ini.

Awalnya, sosial media hanya digunakan untuk para penyuka internet saja dan tak digunakan untuk urusan dakwah. Namun sekarang, para pelaku dakwah –bukan hanya yang bergelar ustadz atau dai– juga sudah mulai mempertimbangkan sosial media. Sosial media juga dapat mempertemukan kita dengan orang-orang yang sulit kita temui, misalnya seorang dari perusahaan besar, atau orang-orang ternama. Awali dengan follow atau menambahkan mereka sebagai teman. Retweet atau berbagi di wall (beranda) mereka. Sampaikan dakwah kita ke tengah-tengah mereka.

Lewat sosial media, kita juga dapat melakukan sebuah perhelatan baik secara online maupun offline. Contoh perhelatan online misalnya dengan ‘chatting bareng’, tanya jawab via twitter, atau dauroh kajian online. Selain itu, kita juga dapat membuat acara kajian di suatu tempat dan dapat mempromosikan acara tersebut lewat sosial media.
  • Mengapa Sosial Media
  1. Mampu menembus batas ruang dan waktu dalam sekejap dengan biaya dan energi yang relatif terjangkau.
  2. Pengguna jasa internet setiap tahunnya meningkat drastis. Hal ini berarti berpengaruh pula pada jumlah penyerap misi dakwah.
  3. Bisa diakses di mana saja dan kapan saja.
  4. Para pakar dan ulama yang berada di balik media dakwah via internet bisa lebih konsentrasi dalam menyikapi setiap wacana dan peristiwa yang menuntut status hukum syariat.
  5. Dakwah melalui internet telah menjadi salah satu pilihan masyarakat. Dengan berbagai macam situs, mereka bebas memilih materi dakwah yang mereka sukai. Dengan demikian, pemaksaaan kehendak bisa dihindari.
  6. Cara penyampaian yang variatif telah membuat dakwah Islami via internet bisa menjangkau segmen yang luas.
  • Membangun Strategi Dakwah Islam
Pada masa sekarang ini, kemajuan teknologikhususnya dalam bidang informasi, komunikasi dan transportasi sangat begitu cepat. Maka, yang akan keluar sebagai pemenang dan mendapat manfaat dari globalisasi adalah yang telah secara mantap mempersiapkan diri. Mulai politik, sosial, budaya bahkan agama terkena pengaruh globalisasi. Kini, Islam telah menghadapi beberapa serangan peradaban dan pandangan dunia asing yang mengancam. Serangan itu banyak merusak peradaban yang dibangun Islam berabad-abad lamanya.

Lalu, strategi yang dilakukan dalam kegiatan membangun jaringan dakwah adalah dengan memanfaatkan perkembangan global connection. Sistem ini merupakan salah satu alternatif untuk dijadikan sebagai media untuk berdakwah. Aspek keuntungan yang diperoleh dengan pemanfaatan jaringan internet antara lain:
  1. Dapat memepererat jalinan persaudaraan antara satu dengan lainnya.
  2. Dapat memberikan informasi dalam waktu yang singkat (aspek sosial).
  3. Dapat berdiskusi mengenal perkembangan islam (aspek agama) serta pengembangan ilmu pengetahuan teknologi (aspek ilmu pengetahuan).
Selain itu, strategi yang digunakan dalam membangun dakwah islam di antaranya melalui jaringan facebook, yahoo messenger, twitter, miRC dan lain sebagainya. Perkembangan dunia komunikasi merupakan bagian yang  tidak dapat dipisahkan dengan fasilitas yang namanya facebook, yahoo messenger, twitter, miRC dan saudaranya. Berbagai fasilitas terebut merupakan suatu alternatif yang efektif dalam upaya menghubungkan antara satu individu dengan individu yang lain, agar terjalin hubungan mitra pembangunan yang harmonis dan saling menguntungkan. Oleh karena itu, jaringan tersebut sangat tepat sekali sebagai sarana dalam membangun dakwah Islam.
  • Facebook, Yahoo Messager, Twitter dan miRC
Facebook merupakan aplikasi yang sangat tepat digunakan sebagai strategi dakwah. Kita bisa mengirim berbagai pesan dakwah melalui layanan tersebut. Dengan chatting, berarti kita sudah melakukan strategi dakwah fardhiyah (kewajiban), sehingga pendekatan kita lebih inten dan ikatan persaudaraan kita akan semakin kuat. Yahoo messenger merupakan salah satu messenger yang dapat dipakai untuk berkomunikasi via media teks (chat) secara online.

Ia memiliki banyak kegunaan, diantaranya: chatting, telepon, webcam, mengirim file, mengirim gambar, dll. Chatting: kita bisa menggunakan fasilitas chatting untuk dakwah terutama dakwah fardhiyah, yaitu dakwah secara personal dengan seseorang. Dengan dakwah ini diharapkan seseorang mengetahui karakter seseorang serta mungkin bisa membantu menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapinya Conference: pada fasilitas conference Ym ini kita bisa membuat sebuah pengajian online, pesertannya diundang dari teman yang ada di computer kita.

Kita bisa memberikan tausiyah secara lisan dan peserta mendengarkan ceramah yang kita berikan melalui earphone/headphone.  miRc Room: kita bisa membuat sebuah room/ruangan yang temanya tentang kajian keislaman didalmnya adakan diskusi keislaman serta tasuiyah dengan bahasa yang menarik sehingga peserta tidak bosan
  • Dakwah Bisa Lewat Facebook dan Twitter
Dakwah bisa dilaksanakan mela­lui situs jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter. Karena itu, pada era seka­rang dengan penguasaan teknologi informasi yang baik, dai bisa memanfaatkan situs jejaring sosial sebagai salah satu sarana dakwah dan tidak hanya berdakwah di mimbar saja. Para dai harus melek TI agar bisa menyebarkan dakwah melalui facebook atau twitter yang penggu­nanya setiap hari terus bertambah. Facebook dan twitter sebenarnya bukanlah hanya sarana ‘cuap-cuap’ (bercerita), caci maki, curhat atau lainnya.

Kedua jejaring sosial itu bisa menjadi salah satu media dakwah yang efektif mengingat pengguna facebook di Indonesia cukup besar, sehingga dakwah melaui media tersebur sangat mungkin dilakukan. Ia mengatakan, semua jejaring sosial bisa jadi media dakwah. Sebab semua penggunanya pasti membaca postingan dakwah tersebut.Jadi kecanggihan teknologi informasi bisa digunakan untuk dakwah dan jangan menjadi wadah untuk caci maki serta melihat gambar porno. Pada peringatan Satu Abad Perguruan Thawalib Padang Panjang selain mengangkat orasi ilmiah oleh Menkominfo juga dilaksanakan beberapa rangkaian kegiatan.
  • Tebarkan Perdamaian Melalui Jejaring Sosial
Betapa luar biasanya penyebaran informasi melalui internet, terlebih melalui pemanfaatan jejaring sosial media. Maraknya penggunaan situs pertemanan sebagai tempat untuk mempermudah komunikasi, menjalin relasi, serta menangkap dan menyebarkan informasi menjadi hal penting untuk diperhatikan sekarang ini. Jika tidak dapat memanfaatkan dengan baik sebuah media yang masih terbilang baru itu maka sosial media juga tak jarang melahirkan dampak-dampak negatif dan merugikan penggunanya. Misalnya permusuhan, adu domba, sarana penyebar kebencian, bahkan mendorong sebuah tindak kekerasan yang terjadi di dunia nyata.

Jejaring sosial media di internet adalah semacam tempat berkumpul hampir setiap orang. Yang dimaksud berkumpul di sini adalah mempertemukan banyak orang. Pesan penting yang harus disebarkan demi redamnya sebuah konflik itu harus dikemas dengan baik. Dibutuhkan sebuah penyampaian konten dan materi yang menarik, sehingga akan banyak orang yang terlibat untuk membaca dan menangkap pesan tersebut. Dalam hal ini memang dibutuhkan sebuah akurasi, strategi dan pembelajaran kasus yang mendalam agar perjuangan itu tidak setengah-setengah.

Sebagian isi dari nilai-nilai kemanusiaan adalah melakukan upaya pembelaan dan perlindungan terhadap pihak-pihak yang membutuhkan. Masih banyak di luar sana saudara-saudara kita yang mengharap sebuah gerakan pembelaan dan perlindungan. Dan yang paling mudah dan sangat berdampak untuk kita lakukan sekarang ini adalah dengan memanfaatkan jejaring sosial di internet semacam ini.
  • Kelebihan Internet
Kelebihan internet yang tidak mengenal batas geografis juga menjadikan internet sebagai sarana yang ideal untuk melakukan kegiatan belajar jarak jauh, baik melalui kursus tertulis maupun perkuliahan. Tentu saja ini menambah panjang daftar keuntungan bagi mereka yang memang ingin maju dengan memanfaatkan sarana internet.

Internet juga merambah ke dalam bidang keagamaan, bidang yang biasanya jarang mengadaptasi perkembangan teknologi. Di sini, internet dimanfaatkan untuk sarana dakwah maupun diskusi-diskusi keagamaan. Di Indonesia, jaringan-jaringan seperti IsNet (Islam) maupun ParokiNet (Katolik) telah lama beroperasi dan memberikan manfaat yang besar bagi umat. Kegiatan sosial seperti pengumpulan zakat dan infak dapat dilaksanakan secara cepat melalui sarana internet.
  • Kekurangan Internet
Sebagaimana hal-hal lain di dunia, internet selain menawarkan manfaat, juga menyimpan kerugian. Berlimpahnya informasi yang tersedia dari bermacam-macam sumber membuat para netters harus jeli dalam memilah-milah. Maklum, karena sifatnya yang bebas, maka tidak sulit bagi pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk memajang informasi yang menyesatkan, atau bahkan yang menjurus ke arah fitnah. Tidak semua informasi yang didapat melalui sarana internet terjamin akurasinya. Dalam hal ini, para pengguna internet sangat dituntut kejeliannya agar tidak terlampau mudah percaya terhadap informasi-informasi yang tidak jelas, baik sumber maupun kredibilitas penyedianya.

Pembajakan karya intelektual juga merupakan salah satu ekses negatif dalam penggunaan internet. Tahukan anda bahwa format musik MP3, video yang populer itu hampir semuanya ilegal? Dan materi ilegal semacam ini dapat dengan mudah menyebar berkat “jasa internet.

Semoga bermanfaat...

Ayat Pancasila

Pancasila merupakan asas dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pancasila merupakan arti dari kata panca (lima) dan sila (asas). Semua butir-butir pancasila merupakan aplikasi dari ayat-ayat al-Quran.
  • Ketuhanan Yang Maha Esa

Pada sila pertama ini mengandung ajaran ketauhidan dalam pengertian keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa, sebagaimana yang tercermin dalam al-Quran. Allah berfirman:

وَإِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الرَّحْمَنُ الرَّحِيمُ

Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan melainkan Dia Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Baqarah [02]: 163).

إِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ فَالَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِالْآَخِرَةِ قُلُوبُهُمْ مُنْكِرَةٌ وَهُمْ مُسْتَكْبِرُونَ

Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa. Maka orang-orang yang tidak beriman kepada akhirat, hati mereka mengingkari (keesaaan Allah), sedangkan mereka sendiri adalah orang-orang yang sombong.” (QS. An-Nahl [16]: 22).

وَلَا تُجَادِلُوا أَهْلَ الْكِتَابِ إِلَّا بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ إِلَّا الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْهُمْ وَقُولُوا آَمَنَّا بِالَّذِي أُنْزِلَ إِلَيْنَا وَأُنْزِلَ إِلَيْكُمْ وَإِلَهُنَا وَإِلَهُكُمْ وَاحِدٌ وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ

Dan janganlah kamu berdebat denganAhli Kitab, melainkan dengan cara yang paling baik, kecuali dengan orang-orang zalim di antara mereka, dan katakanlah: ‘Kami telah beriman kepada (kitab-kitab) yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepadamu; Tuhan kami dan Tuhanmu adalah satu; dan kami hanya kepada-Nya berserah diri’.” (QS. Al-‘Ankabût [29]: 46).
  • Kemanusiaan yang Adil & Beradab

Sila kedua ini mencerminkan nilai kemanusiaan yang menjunjung tinggi sikap adil dan beradab, sebagaimana yang dianjurkan dalam al-Quran. Allah berfirman:

إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ

Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.” (QS. An-Nahl [16]: 90).
  • Persatuan Indonesia
Sila ketiga ini menggambarkan sebuah kehidupan yang rukun, damai, saling berdampingan dalam bingkai keanekaragaman bangsanya dengan dilandasi persatuan serta kebersamaan, sebagaimana perintah Allah dalam al-Quran. Allah berfirman:

وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا وَاذْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنْتُمْ عَلَى شَفَا حُفْرَةٍ مِنَ النَّارِ فَأَنْقَذَكُمْ مِنْهَا كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آَيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ

Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.” (QS. Âli ‘Imrân [03]: 103).
  • Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan
Sila yang memberi petunjuk dalam pelaksanaan kepemimpinan serta dalam mengambil sebuah keputusan itu harus bijak dengan tetap berdasarkan musyawarah, sebagaimana digambarkan dalam al-Quran. Allah berfirman:

وَشَدَدْنَا مُلْكَهُ وَآَتَيْنَاهُ الْحِكْمَةَ وَفَصْلَ الْخِطَابِ

Dan Kami kuatkan kerajaannya dan Kami berikan kepadanya hikmahdan kebijaksanaan dalam menyelesaikan perselisihan.” (QS. Shâd [38]: 20).

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ

Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.” (QS. Âli ‘Imrân [03]: 159).
  • Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Sila yang menggambarkan dan mencita-citakan terwujudnya kehidupan yang adil dan makmur bagi seluruh rakyatnya yang beraneka ragam, sebagaimana juga diperintahkan dalam al-Quran. Allah berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ لِلَّهِ شُهَدَاءَ بِالْقِسْطِ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآَنُ قَوْمٍ عَلَى أَلَّا تَعْدِلُوا اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَى وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Mâidah [05]: 8).

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ بِالْقِسْطِ شُهَدَاءَ لِلَّهِ وَلَوْ عَلَى أَنْفُسِكُمْ أَوِ الْوَالِدَيْنِ وَالْأَقْرَبِينَ إِنْ يَكُنْ غَنِيًّا أَوْ فَقِيرًا فَاللَّهُ أَوْلَى بِهِمَا فَلَا تَتَّبِعُوا الْهَوَى أَنْ تَعْدِلُوا وَإِنْ تَلْوُوا أَوْ تُعْرِضُوا فَإِنَّ اللَّهَ كَانَ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرًا

Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan.” (QS. An-Nisâ’ [04]: 135).

Semoga bermanfaat...