Download aplikasi hadits yang berisi 62.000 lebih hadits dari 9 Imam terkemuka (Bukhari, Muslim, Abu Daud, dll) dengan terjemah Indonesia untuk Android dan iOS di : * http://lidwa.com/android * http://lidwa.com/ios
Minggu, 05 Juni 2016
Jumat, 08 Januari 2016
Nasehat Sayidina Ali bin Abi Thalib
Berikut 10 nasehat yang disampaikan oleh Sayidina Ali bin Abi Thalib karramallahu wajhah:
- Dosa terbesar adalah 'Ketakutan'.
- Rekreasi terbaik adalah 'Bekerja'.
- Musibah terbesar adalah 'Keputusasaan'.
- Keberanian terbesar adalah 'Kesabaran'.
- Guru terbaik adalah 'Pengalaman'.
- Misteri terbesar adalah 'Kematian'.
- Kehormatan terbesar adalah 'Kesetiaan'.
- Karunia terbesar adalah 'Anak yang shalih'.
- Sumbangan terbesar adalah 'Partisipasi'.
- Modal terbesar adalah 'Kemandirian'.
Semoga bermanfaat.
Kamis, 07 Januari 2016
KH. Ma'ruf Amin; Mari Kuatkan Akidah Aswaja Kita
KH. Ma'ruf Amin (Rois 'Am PBNU 2015-2020); Cicit Syekh Nawawi bin Umar al-Bantani |
Rois ‘Am dan Ketua
Umum PBNU 2015-2020 sudah terlantik pada Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama di
Jombang, 16-20 Syawal 1436 H, bertepatan dengan 1-5 Agustus 2015 M. Lalu bagaimana
langkah NU ke depan? Sejauh mana kiprah NU kepada masyarakat? Dan apa saja
tantang-tantangan yang dihadapi NU? KH. Ma’ruf Amin, Rois ‘Am PBNU
2015-2020, menjawab hal itu dengan sangat bijak saat diwawancarai oleh salah
satu kontributor Sidogiri Media yang diutus untuk mengikuti acara
Muktamar NU, Abdulloh Rifqi Mr pada hari Selasa, 4 Agustus 2015 di Media
Center Muktamar NU. Berikut hasil wawancara dengan cicit Syekh Nawawi Banten itu:
Kiai mendapat amanat menjadi Rois ‘Am PBNU, bagaimana Kiai
menyikapinya?
Saya sadar, besar sekali tanggung jawab yang diberikan kepada saya. Apalagi tantangan ke depan
semakin besar dan kompleks.
Baik aliran, pikiran, akidah
yang menyimpang dan tantangan lainnya baik ekonomi, politik dan sosial budaya,
menjadi sesuatu yang sangat berat bagi saya.
Tugas memimpin syuriah pun juga sebenarnya
sangat berat. Akan tetapi, karena ini merupakan permintaan ulama yang mendapat
mandat dari ulama syuriah
seluruh PCNU dan PWNU,
maka dengan segala hormat saya
terima sebagai bentuk kepatuhan saya kepada
ulama.
Bagaimana Kiai melihat Nahdlatul Ulama saat ini?
Saya kira Nahdlatul Ulama saat ini –dengan umur yang sudah
berlanjut dan pengalaman yang sangat banyak–
sedang mengalami proses-proses interaksi.
Dari segi pemikiran, NU dulu pernah mengalami semacam “sadisme” dalam pemikiran. Ketika hal itu terjadi maka diperlukan sebuah upaya untuk mendinamisasi
pemikiran NU melalui Muktamar NU di Lampung pada tahun 1992. Pada Muktamar itu, dibuatlah sebuah keputusan tentang Tashwîr
al-Fikrah an-Nahdliyah (dinamisasi pemikiran NU).
Dinamisasi itu bisa diartikan sebagai langkah bertendensi (berpegang)
pada pendapat (qaul) ulama dan melakukan sesuatu yang tidak pernah
dibahas oleh ulama pada zaman dahulu, sehingga hal itu tidak bisa dijawab di
dalam konteks kekinian.
Jika hal itu terjadi
maka dilakukanlah sebuah upaya, yaitu Istinbâth Manhajî (penggalian dari sumber-sumber Islam). Akan tetapi, waktu itu Istinbâth
Manhajî masih belum dirumuskan dan diputuskan.
Ketika
dinamisasi itu diterapkan lalu mengakibatkan
arus
yang terlalu
tinggi dan kebablasan sampai-sampai mengarah pada liberalisasi, maka pada waktu
Muktamar NU di Surabaya pada tahun 2005, ada sebuah upaya mengembalikan Nahdlatul Ulama kepada rel (landasan) nya. Hal
itulah yang dinamakan Tashfiyah al-Fikrah an-Nahdliyah (penjernihan
pemikiran NU).
Di dalam Muktamar, banyak sekali kegiatan-kegiatan yang
diselenggarakan. Karena di dalam Muktamar ada pendekatan-pendekatan yang belum
dirumuskan, maka Muktamar ini –di dalam komisi Bahtsul Masail– membahas tentang
Istinbâth Manhajî. Jadi menggunakan pendekatan-pendekatan hukum seperti Qiyâsî,
Ilhâqî, Istishnâ’î, Istihsânî dan Saddu
adz-Dzarî’ah. Ini
akan menjadi suatu landasan di dalam rangka bagaimana NU ini didasari dengan moderat
(tawassuth). Dalam artian, tidak ifrâth dan tafrîth.
Kiprah NU di masyarakat, mengapa belum begitu
menggigit?
Di dalam semua bidang,
NU sudah melakukan upaya-upaya pemberdayaan, seperti pemberdayaan ekonomi
masyarakat dan lain sebagainya. Di dalam pendidikan, saya lihat banyak lembaga-lembaga semacam perguruan tinggi. Di bidang-bidang lain, saya juga melihat
banyak sekali kiprah NU yang sudah dirasakan oleh masyarakat.
Ke depan, apa tantangan-tantangan yang dihadapi NU?
Menurut saya, NU ke depan,
semakin besar tantangan yang dihadapinya. Mulai dari masalah aliran, pikiran, akidah yang menyimpang dan
tantangan lainnya, baik
ekonomi, politik dan sosial budaya.
Melihat hal itu, apa ajakan kiai untuk kaum Nahdliyin?
Saya mengajak kepada kaum Nahdliyin untuk bersama-sama
membesarkan dan saling menguatkan NU, khususnya kepada pengurus PBNU, supaya
bersama-sama untuk bekerja keras sesuai dengan tantangan yang dihadapi.
Saya juga mengajak semua pengurus NU dari ranting sampai pusat untuk
bersatu membangun umat. Selain itu, saya meminta NU mengerjakan program-program
yang konkret untuk kemajuan dan kebesaran umat Islam.
Ke depan, saya sangat membutuhkan kekuatan dan upaya
untuk menguatkan kembali kepemimpinan para ulama dalam kepengurusan NU seperti
yang digariskan oleh pendiri NU dan para ulama sepuh lainnya.
Pesan kiai kepada masyarakat?
Saya memohon doa dan dukungan, marilah menyatukan kembali
NU yang sudah didirikan oleh ulama sepuh kita. Mari kita bersatu untuk
menjalankan tugas dan tanggung jawab NU ke depan.
Selain itu, mari kuatkan akidah Aswaja kita, hidupkan
kembali amaliah an-nahdliyah (amaliah NU) dan tingkatkan harakah ishlâhiyah
(gerakan perbaikan), baik dari segi dîniyah (keagamaan) maupun dari segi
ijtimâ’iyah (sosial).
Refrensi: Sidogiri Media, Edisi 107 (Dzul Hijah 1436), hal. 66
Rabu, 06 Januari 2016
Shalawat Busyro Lana; Ijazah dari Habib Segaf bin Hasan Baharun (Dalwa)
Rabu (26 Rabiul
Awal 1437 | 6 Januari 2016), Pengurus Pondok Pesantren Sidogiri –dalam hal ini, Pengurus Batartama– mengundang Habib Segaf bin Hasan Baharun untuk mengisi
acara Kuliah Umum “Metodologi Pembelajaran Efektif”. Acara ini dihadiri oleh anggota
Labsoma dan para asatidz Madrasah Miftahul Ulum dari semua tingkatan (Idadiyah,
Ibtidaiyah, Tsanawiyah dan Aliyah) yang bertempat di Kantor Sekretariat Lantai
III.
Dalam acara tersebut, Habib Segaf menukil
dari dawuh Ayahandanya (Habib Hasan Baharun) bahwa ayahandanya pernah berkata
kepada Habib Segaf, “Andaikata para guru itu tahu dengan wadzîfah
(tugas) yang diembannya dalam mengajar, pastinya mereka tidak akan pernah meninggalkan
wadzîfah tersebut.”
Di antara ceramah
beliau adalah bahwa di antara landasan kita mengajar adalah ‘khidmah’ kepada
syaikh (guru, kiai, ulama), kita jangan melihat guru dari basyariyah
(sifat kemanusiaan) nya, melainkan kita harus melihat khushûshiyah
(keistimewaan) nya, kehidupan adalah sistem; sistemnya Allah (al-Quran) dan
sistemnya Rasulullah (Hadis), guru itu dihormati karena ilmunya Rasulullah, dan
masih banyak lagi yang lainnya.
Di penghujung
acara, beliau memberikan ijazah kepada semua Staf Pengajar Madrasah Miftahul Ulum.
Ijazah tersebut adalah Shalawat Busyro Lana. Shalawat tersebut diijazahi
langsung oleh Nabi Muhammad di dalam mimpi seorang ulama pada hari Asyura tahun
kemarin. Berikut shalawatnya:
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
صَاحِبِ الْبُشْرَى صَلَاةً تُبَشِّرُنَا بِهَا وَأَهْلَنَا وَأَوْلَادَنَا وَجَمِيْعَ
مَشَايِخِنَا وَمُعَلِّمِيْنَا وَطَلَبَتَنَا وَطَالِبَاتِنَا مِنْ يَوْمِنَا هَذَا
إِلَى يَوْمِ الْآخِرَةِ
Shalawat tersebut
dibaca setiap hari setelah Shalat Shubuh (sebelum terbit matahari) sebanyak 41 kali. Di antara
keistimewaannya adalah dilapangkan dalam urusan kehidupan di dunia, dimudahkan dalam
urusan rezeki, dijauhkan dari musykilât-musykilât (kesulitan-kesulitan) dan
lain sebagainya.
Semoga bermanfaat
dan selamat mengamalkannya.
Dahsyatnya Dakwah Melalui Media Sosial
- Fenomena Sosial Media di Dunia Dakwah
Allah
berfirman:
وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ
بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS. Âli ‘Imrân [3]: 104)
Sosial
media adalah hal yang
tak dapat kita pungkiri keberadaannya saat ini. Agar dakwah kita dapat
berkembang jangkauannya, tentunya harus mengikuti zaman. Facebook, Twitter, Pinterest, Google+ dan Instagram adalah beberapa contoh
sosial media yang banyak digunakan oleh para pengguna internet dewasa ini.
Awalnya,
sosial media hanya digunakan untuk para penyuka internet saja dan tak digunakan untuk
urusan dakwah. Namun sekarang, para pelaku dakwah –bukan hanya yang bergelar ustadz atau dai– juga sudah mulai mempertimbangkan sosial
media. Sosial media juga dapat mempertemukan
kita dengan orang-orang yang sulit kita temui, misalnya seorang dari perusahaan besar, atau
orang-orang ternama. Awali dengan follow atau menambahkan
mereka sebagai teman. Retweet atau berbagi di wall (beranda) mereka. Sampaikan dakwah kita ke tengah-tengah
mereka.
Lewat
sosial media, kita juga dapat melakukan sebuah perhelatan baik secara online
maupun offline. Contoh perhelatan online misalnya dengan ‘chatting bareng’,
tanya jawab via twitter, atau dauroh kajian online. Selain itu, kita juga dapat membuat acara kajian di suatu
tempat dan dapat mempromosikan acara tersebut lewat sosial media.
- Mengapa Sosial Media
- Mampu menembus batas ruang dan waktu dalam sekejap dengan biaya dan energi yang relatif terjangkau.
- Pengguna jasa internet setiap tahunnya meningkat drastis. Hal ini berarti berpengaruh pula pada jumlah penyerap misi dakwah.
- Bisa diakses di mana saja dan kapan saja.
- Para pakar dan ulama yang berada di balik media dakwah via internet bisa lebih konsentrasi dalam menyikapi setiap wacana dan peristiwa yang menuntut status hukum syariat.
- Dakwah melalui internet telah menjadi salah satu pilihan masyarakat. Dengan berbagai macam situs, mereka bebas memilih materi dakwah yang mereka sukai. Dengan demikian, pemaksaaan kehendak bisa dihindari.
- Cara penyampaian yang variatif telah membuat dakwah Islami via internet bisa menjangkau segmen yang luas.
- Membangun Strategi Dakwah Islam
Pada
masa sekarang ini,
kemajuan teknologi –khususnya
dalam bidang informasi, komunikasi dan transportasi– sangat begitu cepat. Maka, yang akan keluar sebagai pemenang dan
mendapat manfaat
dari globalisasi adalah yang telah secara mantap mempersiapkan diri. Mulai
politik, sosial,
budaya bahkan agama terkena pengaruh globalisasi. Kini, Islam telah menghadapi beberapa serangan peradaban dan pandangan dunia
asing yang mengancam.
Serangan itu banyak merusak peradaban yang dibangun Islam berabad-abad
lamanya.
Lalu, strategi yang dilakukan dalam kegiatan membangun jaringan
dakwah adalah dengan memanfaatkan perkembangan global connection. Sistem ini merupakan salah satu alternatif untuk dijadikan sebagai media untuk
berdakwah. Aspek keuntungan yang diperoleh dengan pemanfaatan jaringan internet
antara lain:
- Dapat memepererat jalinan persaudaraan antara satu dengan lainnya.
- Dapat memberikan informasi dalam waktu yang singkat (aspek sosial).
- Dapat berdiskusi mengenal perkembangan islam (aspek agama) serta pengembangan ilmu pengetahuan teknologi (aspek ilmu pengetahuan).
Selain itu, strategi yang digunakan dalam membangun
dakwah islam di antaranya melalui jaringan facebook, yahoo messenger, twitter, miRC dan lain sebagainya. Perkembangan dunia komunikasi
merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan fasilitas yang namanya facebook, yahoo messenger, twitter, miRC dan saudaranya. Berbagai fasilitas terebut merupakan
suatu alternatif yang
efektif dalam upaya menghubungkan antara satu individu dengan individu yang lain, agar terjalin hubungan mitra pembangunan
yang harmonis dan saling menguntungkan. Oleh karena itu, jaringan tersebut
sangat tepat sekali sebagai sarana dalam membangun dakwah Islam.
- Facebook, Yahoo Messager, Twitter dan miRC
Facebook
merupakan aplikasi yang sangat
tepat digunakan sebagai
strategi dakwah.
Kita bisa mengirim berbagai
pesan dakwah melalui layanan tersebut. Dengan chatting, berarti kita sudah
melakukan strategi dakwah fardhiyah (kewajiban), sehingga pendekatan kita lebih inten
dan ikatan persaudaraan kita akan semakin kuat. Yahoo messenger merupakan
salah satu messenger yang dapat dipakai untuk berkomunikasi via media teks
(chat) secara online.
Ia memiliki banyak kegunaan, diantaranya: chatting, telepon, webcam, mengirim file, mengirim gambar, dll. Chatting: kita bisa menggunakan
fasilitas chatting untuk dakwah terutama dakwah fardhiyah, yaitu dakwah secara personal dengan
seseorang. Dengan dakwah ini diharapkan seseorang mengetahui karakter seseorang serta mungkin bisa membantu
menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapinya Conference: pada fasilitas
conference Ym ini kita bisa membuat sebuah pengajian online, pesertannya
diundang dari teman yang ada di computer kita.
Kita
bisa memberikan tausiyah secara lisan dan peserta mendengarkan ceramah yang
kita berikan melalui earphone/headphone. miRc Room: kita bisa
membuat sebuah room/ruangan yang temanya tentang kajian keislaman didalmnya
adakan diskusi keislaman serta tasuiyah dengan bahasa yang menarik sehingga
peserta tidak bosan
- Dakwah Bisa Lewat Facebook dan Twitter
Dakwah
bisa dilaksanakan melalui situs jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter.
Karena itu, pada era sekarang dengan penguasaan teknologi informasi yang baik,
dai bisa memanfaatkan situs jejaring sosial sebagai salah satu sarana dakwah
dan tidak hanya berdakwah di mimbar saja. Para dai harus melek TI agar bisa
menyebarkan dakwah melalui facebook atau twitter yang penggunanya setiap hari
terus bertambah. Facebook dan twitter sebenarnya bukanlah hanya sarana
‘cuap-cuap’ (bercerita), caci maki, curhat atau lainnya.
Kedua
jejaring sosial itu bisa menjadi salah satu media dakwah yang efektif mengingat
pengguna facebook di Indonesia cukup besar, sehingga dakwah melaui media
tersebur sangat mungkin dilakukan. Ia mengatakan, semua jejaring sosial bisa
jadi media dakwah. Sebab semua penggunanya pasti membaca postingan dakwah
tersebut.Jadi kecanggihan teknologi informasi bisa digunakan untuk dakwah dan
jangan menjadi wadah untuk caci maki serta melihat gambar porno. Pada
peringatan Satu Abad Perguruan Thawalib Padang Panjang selain mengangkat orasi
ilmiah oleh Menkominfo juga dilaksanakan beberapa rangkaian kegiatan.
- Tebarkan Perdamaian Melalui Jejaring Sosial
Betapa
luar biasanya penyebaran informasi melalui internet, terlebih melalui
pemanfaatan jejaring sosial media.
Maraknya penggunaan situs pertemanan sebagai tempat untuk mempermudah
komunikasi, menjalin relasi, serta menangkap dan menyebarkan informasi menjadi
hal penting untuk diperhatikan sekarang ini. Jika tidak dapat memanfaatkan
dengan baik sebuah media yang masih terbilang baru itu maka sosial media juga
tak jarang melahirkan dampak-dampak negatif dan merugikan penggunanya. Misalnya permusuhan, adu domba, sarana penyebar
kebencian, bahkan mendorong sebuah tindak kekerasan yang terjadi di dunia nyata.
Jejaring
sosial media di internet adalah semacam tempat berkumpul hampir setiap orang. Yang dimaksud berkumpul di sini adalah mempertemukan banyak orang. Pesan penting yang harus disebarkan demi
redamnya sebuah konflik itu harus dikemas dengan baik. Dibutuhkan sebuah penyampaian konten dan materi yang
menarik, sehingga akan banyak orang yang terlibat untuk membaca dan menangkap
pesan tersebut.
Dalam hal ini memang
dibutuhkan sebuah akurasi, strategi dan pembelajaran kasus yang mendalam agar
perjuangan itu tidak setengah-setengah.
Sebagian
isi dari nilai-nilai
kemanusiaan adalah melakukan upaya pembelaan dan perlindungan terhadap
pihak-pihak yang membutuhkan.
Masih banyak di luar sana
saudara-saudara kita yang mengharap sebuah gerakan pembelaan dan perlindungan. Dan yang paling mudah dan sangat berdampak untuk kita lakukan sekarang ini adalah
dengan memanfaatkan jejaring sosial di internet semacam ini.
- Kelebihan Internet
Kelebihan
internet yang tidak mengenal batas geografis juga menjadikan internet
sebagai sarana yang ideal untuk melakukan kegiatan belajar jarak jauh, baik
melalui kursus tertulis maupun perkuliahan. Tentu saja ini menambah panjang
daftar keuntungan bagi mereka yang memang ingin maju dengan memanfaatkan sarana
internet.
Internet juga merambah ke dalam bidang keagamaan, bidang yang biasanya
jarang mengadaptasi perkembangan teknologi. Di sini, internet dimanfaatkan untuk sarana
dakwah maupun diskusi-diskusi keagamaan. Di Indonesia, jaringan-jaringan
seperti IsNet (Islam) maupun ParokiNet
(Katolik) telah lama beroperasi dan memberikan manfaat yang besar bagi umat.
Kegiatan sosial seperti pengumpulan zakat dan infak
dapat dilaksanakan secara cepat melalui sarana internet.
- Kekurangan Internet
Sebagaimana
hal-hal lain di dunia, internet selain menawarkan manfaat, juga menyimpan
kerugian. Berlimpahnya informasi yang tersedia dari bermacam-macam sumber
membuat para netters harus jeli dalam memilah-milah. Maklum, karena sifatnya
yang bebas, maka tidak sulit bagi pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab
untuk memajang informasi yang menyesatkan, atau bahkan yang menjurus ke arah
fitnah. Tidak semua informasi yang didapat melalui sarana internet terjamin
akurasinya. Dalam hal ini, para pengguna internet sangat dituntut kejeliannya
agar tidak terlampau mudah percaya terhadap informasi-informasi yang tidak
jelas, baik sumber maupun kredibilitas penyedianya.
Pembajakan
karya intelektual juga merupakan salah satu ekses negatif dalam penggunaan
internet. Tahukan anda bahwa format musik MP3, video yang populer itu hampir
semuanya ilegal? Dan materi ilegal semacam ini dapat dengan mudah menyebar
berkat “jasa” internet.
Semoga bermanfaat...
Ayat Pancasila
Pancasila merupakan asas dasar Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pancasila merupakan arti dari kata panca (lima)
dan sila (asas). Semua butir-butir pancasila merupakan aplikasi dari
ayat-ayat al-Quran.
- Ketuhanan Yang Maha Esa
Pada sila pertama ini mengandung ajaran
ketauhidan dalam pengertian keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa, sebagaimana
yang tercermin dalam al-Quran. Allah berfirman:
وَإِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ لَا إِلَهَ إِلَّا
هُوَ الرَّحْمَنُ الرَّحِيمُ
“Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan
melainkan Dia Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Baqarah [02]: 163).
إِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ فَالَّذِينَ لَا
يُؤْمِنُونَ بِالْآَخِرَةِ قُلُوبُهُمْ مُنْكِرَةٌ وَهُمْ مُسْتَكْبِرُونَ
“Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa. Maka orang-orang yang tidak
beriman kepada akhirat, hati mereka mengingkari (keesaaan Allah), sedangkan
mereka sendiri adalah orang-orang yang sombong.” (QS. An-Nahl [16]: 22).
وَلَا تُجَادِلُوا أَهْلَ الْكِتَابِ إِلَّا
بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ إِلَّا الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْهُمْ وَقُولُوا آَمَنَّا
بِالَّذِي أُنْزِلَ إِلَيْنَا وَأُنْزِلَ إِلَيْكُمْ وَإِلَهُنَا وَإِلَهُكُمْ
وَاحِدٌ وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ
“Dan janganlah kamu berdebat denganAhli Kitab, melainkan dengan
cara yang paling baik, kecuali dengan orang-orang zalim di antara mereka, dan
katakanlah: ‘Kami telah beriman kepada (kitab-kitab) yang diturunkan kepada
kami dan yang diturunkan kepadamu; Tuhan kami dan Tuhanmu adalah satu; dan kami
hanya kepada-Nya berserah diri’.” (QS. Al-‘Ankabût [29]: 46).
- Kemanusiaan yang Adil & Beradab
Sila kedua ini mencerminkan nilai
kemanusiaan yang menjunjung tinggi sikap adil dan beradab, sebagaimana yang
dianjurkan dalam al-Quran. Allah berfirman:
إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ
وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ
وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan,
memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji,
kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat
mengambil pelajaran.” (QS. An-Nahl [16]: 90).
- Persatuan Indonesia
Sila ketiga ini menggambarkan sebuah
kehidupan yang rukun, damai, saling berdampingan dalam bingkai keanekaragaman
bangsanya dengan dilandasi persatuan serta kebersamaan, sebagaimana perintah
Allah dalam al-Quran. Allah berfirman:
وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا
تَفَرَّقُوا وَاذْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً
فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ
إِخْوَانًا وَكُنْتُمْ عَلَى شَفَا حُفْرَةٍ مِنَ النَّارِ فَأَنْقَذَكُمْ مِنْهَا
كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آَيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ
“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan
janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika
kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu,
lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu
telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya.
Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat
petunjuk.” (QS. Âli ‘Imrân [03]: 103).
- Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan
Sila yang memberi petunjuk dalam
pelaksanaan kepemimpinan serta dalam mengambil sebuah keputusan itu harus bijak
dengan tetap berdasarkan musyawarah, sebagaimana digambarkan dalam al-Quran.
Allah berfirman:
وَشَدَدْنَا مُلْكَهُ وَآَتَيْنَاهُ الْحِكْمَةَ
وَفَصْلَ الْخِطَابِ
“Dan Kami kuatkan kerajaannya dan Kami berikan kepadanya hikmahdan
kebijaksanaan dalam menyelesaikan perselisihan.” (QS. Shâd [38]: 20).
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ
وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ فَاعْفُ
عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي
الْأَمْرِ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ
الْمُتَوَكِّلِينَ
“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut
terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah
mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka,
mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan
itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada
Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.” (QS. Âli ‘Imrân [03]: 159).
- Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Sila yang menggambarkan dan mencita-citakan
terwujudnya kehidupan yang adil dan makmur bagi seluruh rakyatnya yang beraneka ragam, sebagaimana juga diperintahkan dalam al-Quran.
Allah berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا كُونُوا
قَوَّامِينَ لِلَّهِ شُهَدَاءَ بِالْقِسْطِ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآَنُ قَوْمٍ
عَلَى أَلَّا تَعْدِلُوا اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَى
وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
“Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang
selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan
janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk
berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa.
Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan.” (QS. Al-Mâidah [05]: 8).
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا كُونُوا
قَوَّامِينَ بِالْقِسْطِ شُهَدَاءَ لِلَّهِ وَلَوْ عَلَى أَنْفُسِكُمْ أَوِ
الْوَالِدَيْنِ وَالْأَقْرَبِينَ إِنْ يَكُنْ غَنِيًّا أَوْ فَقِيرًا فَاللَّهُ
أَوْلَى بِهِمَا فَلَا تَتَّبِعُوا الْهَوَى أَنْ تَعْدِلُوا وَإِنْ تَلْوُوا أَوْ
تُعْرِضُوا فَإِنَّ اللَّهَ كَانَ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرًا
“Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang
benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap
dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin,
maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu
karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan
(kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha
Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan.” (QS. An-Nisâ’ [04]: 135).
Semoga bermanfaat...
Langganan:
Postingan (Atom)